Pagi ini, aku duduk santai di teras depan rumah Ni Kita sambil menikmati kopi panas. Terlihat berduyun-duyun para penduduk berangkat ke sawah seperti saat kami sekolah dahulu yang bersama-sama jalan ke sekolah. Mereka sangat riuh dengan gaya kelakarnya sendiri. Tiba-tiba, Ni Kita turut melihat para petani yang memanggul cangkul dan menenteng sabit.
"Itulah kebiasaan di sini secara turun menurun, anakku", katanya lembut. Tanpa disuruh, karena sebuah kewajiban, mereka dengan gembira ke sawah. Begitu juga, siswa hendaknya dengan senang hati berangkat ke sekolah tanpa berpikir sebagai sebuah kewajiban saja melainkan sebagai sebuah kenikmatan untuk mendapatkan sentuhan akademis ilmu pengetahuannya. "Dengan senang hati, siswa harus melangkahkan kaki ke kelas kehidupan yang mengasuhnya", jelasnya. The Chronicles of Ni Kita: "Back to School Seasons"
"Ubahlah hidup Anda hari ini,
Jangan pernah bertaruh untuk masa depan.
Beraksilah sekarang, tanpa menunda-nunda"
"Itulah kebiasaan di sini secara turun menurun, anakku", katanya lembut. Tanpa disuruh, karena sebuah kewajiban, mereka dengan gembira ke sawah. Begitu juga, siswa hendaknya dengan senang hati berangkat ke sekolah tanpa berpikir sebagai sebuah kewajiban saja melainkan sebagai sebuah kenikmatan untuk mendapatkan sentuhan akademis ilmu pengetahuannya. "Dengan senang hati, siswa harus melangkahkan kaki ke kelas kehidupan yang mengasuhnya", jelasnya. The Chronicles of Ni Kita: "Back to School Seasons"
"Ubahlah hidup Anda hari ini,
Jangan pernah bertaruh untuk masa depan.
Beraksilah sekarang, tanpa menunda-nunda"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar